Thursday 22 January 2015

Greeting from 2015

Wow... tidak menyangka bisa masuk ke blog ini lagi setelah bertahun-tahun lupa password. Masuknya pun dengan cara yang ajaib. Cuma dengan ninggalin komentar di blog orang gegara lihat resep masakan. Wow.

Sekarang sudah tahun 2015. Sudah lama sekali ya. Rasanya geli bercampur rindu melihat tulisan ketika zaman-zaman masih kuliah dulu. Dulu berasa berat banget yak ngerjain skripsi, tapi rupanya itu jadi kenangan manis yang kalau bisa pengen diulang. wkwkwkwk. Manusia...manusia...

Sekarang saya di Australia, melanjutkan pendidikan S2. Sebenarnya dulu sempat kuliah S2 di UNS, almamater tercinta untuk satu semester, tapi setelah diterima di Kemenkeu, akhirnya saya putuskan untuk berhenti kuliah karena sulit bagi saya untuk mengikuti perkuliahan sambil bekerja. Apalagi kerja saya di Jakarta sedangkan kuliah di Solo. Nggak kepikir deh gimana caranya waktu itu. Rupanya Allah memberi ganti dengan kuliah di tempat yang saya inginkan, Australia. Hehehe... Allah memang yang terbaik kalau soal rencana-rencana begini mah.

Saya sebenarnya sudah punya blog yang insya Allah sudah sering saya jadikan pelarian nulis, tapi sekarang jadi tertarik untuk nge-blog di sini lagi karena akhirnya bisa masuk lagi ke blog ini. Hehehe.

Well, let's see...

Friday 21 March 2008

PINDAH BLOG!!!

Teman-teman yang baik hati dan ramah, saya pindah blog...
ke:


menyapamatahari.blogspot.com

Diharapkan kunjungan dan komentarnya ya...

Thursday 6 March 2008

BLOG LAGI

Berkenaan dengan isi blog yang nampaknya agak berantakan, dian memutuskan untuk membuat blog baru. Bagi teman-teman yang berminat mengunjungi blog saya yang baru, bisa klik di sini
Terima kasih...

Wednesday 20 February 2008

NONE

Begitu banyak yang ingin saya tulis di sini.Sampai-sampai ketika saya sudah siap di depan komputer,saya tak tahu harus darimana saya memulai.
Jadi akhirnya saya memutuskan untuk batal menulis. Saya juga sedang berusaha meng-upload foto,tapi kalau gagal ya harap maklum.

Wednesday 13 February 2008

Posting dengan judul "posting tanpa judul"

Beberapa waktu ini saya dan beberapa sahabat dekat sedang sibuk-sibuknya dengan kegiatan di ESA -English Student Association- UNS. Lalu pada hari Senin kemarin, kami menerima hasil semesteran kami untuk semester 5. IPK saya, tak ada perubahan, alias tetap. Semester lalu IPK 3.45,sekarang pun sama. Dan akhirnya janji kesepakatan yang saya buat dengan orang tua saya bahwa meskipun saya sibuk organisasi dan sibuk kerja paruh waktu, saya akan tetap jadi yang terbaik, harus mendapatkan konsekuensinya. Hm...tak apalah.
Kemarin ayah sempat menyuruh saya untuk berhenti kerja paruh waktu, dengan berbagai alasan. Pertama, takut mengganggu kuliah. Kedua, karena gaji yang tak 'sepadan' dengan kerja keras saya. Dan ketiga, kerja paruh waktu akan mengurangi waktu saya untuk pulang ke rumah. Saya menjelaskan dengan berbagai macam jawaban dan jalan, tapi ayah hanya merespon dengan diam. Wah, kalau sudah begini, saya tak tahu harus bagaimana. Setidak enaknya cara orang tua marah adalah dengan diam.
Saya saat ini sudah tidak mengajar lagi, tapi punya kerja sambilan di sebuah tempat peminjaman buku dan kemarin ditawari untuk jadi tim redaktur majalah masjid kampus eNHa.Semoga bermanfaat -ini adalah hikmah dari menjaga silaturahmi-
Alhamdulillah...

Monday 28 January 2008

TLATAR (1)

Hari Rabu kemarin, saya dan beberapa teman saya: Mbak Susi, Mas Joe, Mbak Deby, dan Dedi, pergi ke Tlatar,Boyolali. Tlatar adalah sebuah tempat memancing sekaligus tempat rekreasi keluarga. Terakhir kali ke sana,saat duduk di bangku SMA kelas 2. Tempatnya indah dan ramai pengunjung.

Rabu kemarin adalah hari di mana kami berempat: saya, mbak Susi, Mas Joe, dan juga Dedi bersepakat untuk main ke Tlatar. Sebenarnya kami berencana pergi bersama teman kami yang lain, yaitu Nanik dan Zee. Tapi berhubung mereka berhalangan, ya jadilah kami berempat plus Mbak Deby yang diajak Mas Joe turut serta karena dia tidak mau naik motor sendirian.

Perjalanan menuju Tlatar ternyata tak sejauh yang saya duga sebelumnya. Cuma makan waktu sekitar satu jam. Komentar saya pada Dedi yang memang sering ke Tlatar untuk renang ketika saya tiba di sana adalah,

“Lho, kok sudah sampai?”

“Kurang jauh to?” Tanya Dedi balik.

“Hm…kayaknya dulu ga secepat ini nyampe nya”

“Emang deket kalo dari Solo…”katanya lagi.

Kami menghabiskan banyak waktu untuk berputar-putar. Tlatar hari itu tampak sangat sepi. Hasrat saya adalah naik perahu berbentuk bebek –tahu kan ?- Jadilah kami berputar-putar hanya untuk mencari tempat yang menyediakan bebek-bebekan tadi. Sebenarnya saya sudah bilang pada teman-teman, ga usah nyari tempat yang ada bebek-bebekannya juga ga papa, daripada membuang waktu untuk berputar-putar. Tapi mereka malah bersikeras bilang, « ga papa ». Akhirnya kami pun menemukan tempat itu. Mulanya, kami kira tempat itu tutup, tapi kemudian si Dedi jalan duluan entah ke mana dan beberapa saat kemudian, dia memanggil kami dan menunjukkan jalan masuk. Sebelum masuk, kami sempat mencari kersen –buah yang dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan ‘talok-

Sudah mereka ketahui bahwa saya itu nge-fans sama buah yang satu ini. Jadilah si Mas Joe dan juga Dedi malah pada sibuk nyari talok sendiri. Dasar mereka itu…dodol.

Lanjut ceritanya. Kami pun masuk dan langsung pesan makan. Saya bertanya pada sang pemilik tempat pemancingan itu,

“Bu, kalo mau naik bebek-bebekan, bayar nggak?”

“Ya bayar mbak…”

“Berapa?”

Lima ribu 10 menit”

“Ha? Kok mahal bu…ga bisa kurang?”

“Yah…mbak, itu buat gaji karyawan juga mbak…”

“Ya udah deh, nggak jadi…”

Sebelum berangsur pergi ke bawah pohon rindang tempat tikar digelar, saya berbalik dan bertanya kembali kepada sang pemilik tempat pemancingan tadi,

“Bu, kalo saya naik, tapi bebeknya berhenti, boleh ga?”

“hm…boleh”

Ya sudah akhirnya saya menaiki bebek yang ditambatkan di tepi kolam tadi. Belum berapa lama naik dan belum puas anak-anak mengerjai saya dengan menggoyang bebek yang saya tumpangi, ada seorang bapak-bapak yang datang, dan marah pada saya.

“Hei,mbak! Kalo mo naik ya naik! Jangan dibuat dolanan kayak gitu! Turun!”

Jadilah saya malu sekaligus kesal. Tadi katanya boleh…

Tak berapa lama, makanan datang. Kamipun makan bersama sambil ngobrol tentang apa saja. Setelah itu, mbak Susi dan mbak Deby memisahkan diri karena mereka akan membicarakan masalah pribadi. Ya saya tinggal ngobrol bareng mas Joe dan Dedi. Apa yang kami obrolkan adalah seputar buku, novel, film, bahkan perkembangan lagu terbaru. Dan kebetulan karena saya dan Dedi baru saja menyelesaikan membaca ‘Ketika Cinta Bertasbih 1’, maka obrolan kami ya seputar isi novel tadi.

Setelah selesai di tempat pemancingan, kami pun berniat untuk masuk ke taman air. Tapi tidak jadi,karena harus bayar lagi. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan kami untuk bersilaturahmi ke rumah Dedi.

Bersambung…

Sunday 13 January 2008

'', Dian Tak Boleh Mengeluh!

Tampaknya, minggu-minggu ini saya sedang apes. Tugas yang banyak sekali sebagai pengganti ujian akhir semester, membuat saya dan teman-teman cukup kewalahan. Sudah begitu, semua bahan yang telah saya miliki berada di dalam komputer saya, si 'dodol cerdas'. Bukan masalah sebenarnya kalau bahan tadi ada di otak si dodol cerdas. Tapi kemarin dulu ketika saya sedang memasukkan flashdisk teman saya yang mau meng-copy, tiba-tiba si dodol cerdas sekarat dan dan langsung meninggal. Satu kata yang terucap saat itu, 'ha?!'. Saya kaget dong! Wong tadinya ga papa.
Lalu saya hanya bisa pasrah dengan keadaan. Sambil menunggu laptop yang masih ada di tangan pakdhe saya di Jakarta. Hiks. Tugas yang deadline nya tinggal sehari lagi.
Dodol cerdas ku, kenapa kau meninggal di saat sedang lucu-lucunya...Baru 4.5 tahun kita bersama. Kau pergi dengan membawa semua harta kuliahku...
Tapi, Dian Semangat!!! Biar si dodol pergi! Biar rental tutup! Biar bahan harus cari lagi dari awal! Pokoknya, Dian semangat!!!